Jiwa berkecamuk, imbauan dosa-dosa silam. Terusik jiwa yang sudah kaku dengan ujian yang kecil ini. Kecil buat mereka yang memerhati, tapi besar buat yang mengharungi. Pantaskah diri ini melalui, bersama hela nafas-nafas yang ada. Sesekali mengeluh, sesekali mencungap. Di hambat kenangan noda silam, dicengkam sejuta kesilapan dan kealpaan diri. Diriku jatuh lagi disini, kerana mengikut hati yang hampir mati.
Bagai sebuah mimpi ngeri, kehidupan yang mulanya dengan baik, mengalir deras menuju kehancuran. Apakah ini pengakhiran buatku? Apakah ini bisa menjernihkan dosa noda terdahulu? Kata hati terus bertanya sendirian. Mengelamun dalam mencari jawapan.
Ya Allah… hamba Mu masih disini, pada saat dan ketika ini, pada kesuraman jiwa lantaran seksanya menanggung kesukaran ini. Pandanglah hamba Mu ini. Dengarkanlah rintihan jiwa ini.. Ampunkanlah keterlanjuran ini
*=========================================================*
” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma’aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
*=========================================================* http://baitulizzah.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment
Salam. Terima Kasih atas bicara yang ditinggalkan di atas blog hamba.